Komunitas Anak Dayak Maanyan (KOMANDAN) jln. Nansarunai RT.V, dabung (depan RSUD Tamiang Layang), Kabupaten Barito Timur, contact personne : (ebbi)+6285249537058, PIN BB 27011fe5 (Alfirdaus) +621351946584 e-mail komandan_maanyan@yahoo.com komandanmaanyan@gmail.com

Kamis, 15 November 2012

Transformasi Seni Pertunjukan Tradisional

Transformasi Seni Pertunjukan Tradisional
"Secara umum istilah seni pertunjukan diambil dari bahasa Inggris Performance Art. Beberapa definisi seni pertnjukan juga masih berdasarkan penafsiran masing-masing. Ada yang membagi seni pertunjukan menjadi seni teater, seni musik,, dan seni tari. Menurut definisi ini, seni pertunjukan adalah seni yang dipertunjukkan kepada penonton.Sedangkan dalam bahasa inggris, performing art ini lebih mengacu pada mempertunjukkan hasil seni yang berbentuk apapun kepada penonton"

Seperti yang saat ini terjadi pada salah satu budaya suku dayak maanyan, dimana kebudayaan wadian diadaptasikan kedalam bentuk seni tari. Dari yang awalnya merupakan gerakan sakral saat upacara ditransformas kedalam gerakan-gerakan luwes dan atraktif. dari tanpa pola menjadi gerakan terpola dan teratur. Dari sebuah ritual yang hanya diikuti oleh sejumlah orang menjadi sebuah seni pertunjukan yang menyedot perhatian khalayak ramai.



Bila sebelumnya seni pertunjukan yang dipresentasikan dari sebuah kebudayaan hanyalah seni pertunjukan tradisional, contoh dalam acara pernikahan tradisional hingga acara penyambutan tamu dan peresmian. Saat ini mulai berkembang ke arah seni pertunjukan modern, berbagai unsur mulai ditambahkan kedalam seni tari ini. Dari pertujukan seni pada lomba-lomba tari hingga penampilan yang memang sengaja dilakukan untuk menghibur penonton. Penggabungan beberapa macam tarian yang memiliki gaya berbeda, penggunaan bahasa sesuai penonton yang menikmati pertunjukan. Sindirin halus, nasehat, kiritik sosial hingga komedi bukanlah subjek tabu yang dapat disisipkan dalam seni tari bahkan cenderung bertranformasi menjadi seni pertunjukan ini. "Seni pertunjukan modern sudah bisa merumuskan faktor terjadinya sebuah pertunjukan seni atau seni pertunjukan. Faktor itu ada empat. Ruang, Waktu, Tubuh, dan Interaksi dengan penonton".

 Hal inilah yang ingi dikembangkan oleh anak-anak sanggar Komandan tanpa meninggalkan asal muasal dari seni pertunjukan yang mereka lakukan saat ini. "Seni pertunjukan yang dimaksud di sini adalah seni pertunjukan yang dikonsep sebagai satu kesatuan pertunjukan yang mempunyai tema dan tujuan tertentu, baik untuk kepentingan orang banyak, maupun bagi seni itu sendiri".

 
 

Refleksi
Oleh-oleh Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia (KKPI) 2012


"Untuk membangun kebudayaan nasional, pemuda hendaknya mengenal budaya mereka sendiri" yang jawa menjadi jawa sejati, batak menjadi batak sejati, papua menjadi papua sejati, bugis menjadi bugis sejati. demikianlah petikan dari beberapa nara sumber pada acara KKPI 2012. Begitu pula yang merasa dirinya orang dayak hendaknya kembali menggali budaya yang sudah dimiliki orang dayak sejak nenek moyangnya. Konsep bahwa budaya selalu berkembang menyesuaikan dengan zaman benar adanya, namun dasar yang harus terlebih dahulu dimiliki setiap orang muda adalah budaya dari suku manapun ia berasal.

Niscayanya pada KKPI 2012 akan menformulasikan rekomendasi kebudayaan nasional namun yang terjadi adalah banyak peserta yang terfokus pada masalah dana kegiatan. Pemikiran pertama saat mengikuti kegiatan adalah sekelompok pemuda yang mengenal budaya mereka masing-masing, kemudian duduk bersama-sama untuk merumuskan esensi dari budaya setiap daerah yang diramu menjadi konsep budaya Nasional. Saling berbagi antara pemuda dari seluruh Indonesia mengenai hal-hal ataupun kegiatan yang daerah lain telah dan dapat lakukan kemudian diramu dengan kearifan budaya lokal hingga dapat diterapkan masing-masing peserta usai kongres.

Harapan berdiskusi dengan para budayawan, penggiat seni, pemerhati budaya pupus karena masalah yang mencuat pada acara ini adalah "Nasionalisme" "Transparansi" "Ketidakadilan" "Perbedaan" dan berbagai hal lainnya. Esensi "Kebudayaan Pemuda" yang menjadi tema pun hampir terlupakan, pada susunan kegiatan hampir tidak ada ruang untuk berdiskusi mengenai esensi dari kegiatan. Akhirnya diskusi-diskusi disela-sela acara terasa lebih baik ketimbang acara sendiri, (bersambung) nonton film dlu hahahahhaa :P

Rabu, 24 Oktober 2012

Tempat peristirahatan terakhir

Ritual kematian di kalangan masyarakat maanyan yang beragama Kaharingan sangatlah panjang, dimulai sejak meninggal hingga upacara pucak Ijambe. Terkadang upacara Ijambe baru dilakukan bertahun-tahun sejak ritual pertama dilakukan mengingat besarnya biaya untuk kegiatan upacara (Aruh). Usai upacara puncak Ijame, masih perlu diadakan kegiatan seperti memasukan abu ke wadah khusus yang disebut Tamak. Dibeberapa suku dayak, biasanya tulanglah yang diletakan dalam wadah khusus tersebut. Seperti pada suku dayak Lawangan yang meletakan tulang dalam wadah yang disebut Kariring. Untuk daerah Kalteng wadah khusus ini disebut Sandung. Namun masing-masing memiliki bentuk yang berbeda walau peruntukannya hampir sama.

Sedikit berbeda dengan wadah khusus yang telah disebutkan, Tamak masyarakat dayak maanyan di Kadamangan Paju Epat digunakan untuk menyimpan abu pembakaran tulang. Pada upacara ijambe tulang-tulang tidak diletakan diwadah khusus melainkan dibakar menjadi abu. Secara fisik bentuk Tamak hampir sama dengan Kariring dari suku dayak Lawangan. Bedanya Kariring memiliki satu tiang penunjang sedangkan Tamak dua buah, untuk wadah berpenunjang dua disebut Tabla oleh masyarakat dayak Lawangan.



Bahan pembuatan Tamak dari kayu ulin bulat yang tengahnya dilubangi dan dibentuk menyerupai perahu. Untuk membuat Tamak tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, melainkan hanya oleh orang yang sudah ditahbiskan (ngawit kinte). Maksud dari Ngawit Kinte adalah ditahbiskan oleh orang yang telah mampu membuat Tamak, keahlian ini bersifat turun temurun. Biasanya, ada Tamak berisi abu dari beberapa orang dari sebuah garis keturunan dan disebut Tamak Gamungan. Walaupun dari kampung mana saja selama berasal dari satu garis keturunan dari pemilik Tamak, maka abunya dapat diletakan di Tamak tersebut. Disekitar Tamak biasanya diletakan berbagai perangkat seperti piring, gelas, guci hingga lampu tembok. Selain Tamak perorangan dan Tamak Gamungan ada pula Tamak khusus seperti Tamak Mas “Soeta Ono” karena merupakan salah satu tokoh dayak Maanyan. Tamak ini terletak di Desa Telang Siung, Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Upacara Ijame untuk membakar tulang dan meletakan abunya dalam Tamak yang terbaru dilakukan di Desa Murutuwu masih di Kecamatan Paju Epat pada tahun 2010 lalu. Namun karena adanya Tamak Gamungan maka hingga saat ini belum ada pembuatan Tamak baru. Usai urutan ritual kematian masih ada ritual lain namun sudah masuk ke dalam ritual kehidupan(Gawian Welum) yaitu Bontang/Gawe/Nuang Panuk. Biasanya selang waktunya cukup jauh dari upacara Ijambe.

Minggu, 30 September 2012

Bakti Sosial KOMANDAN


Bakti sosial anak-anak KOMANDAN membersihkan situs bersejarah "PAKET" Tamiang Layang Kamis 09/08/2012. Pelihara budaya mu, hargai sejarah mu setia hormati peninggalan sejarah nya iru wau umpu kakah.... Salam budaya...!!
Anak-anak KOMANDAN mendengarkan cerita/sejarah usai melakukan bakti sosial (Baksos)


http://www.facebook.com/#!/groups/166974846672248/ komandan_maanyan@yahoo.com

Kamis, 27 September 2012

Baluntang, Simbol Status Orang Dayak




Palangka Raya – Orang dayak Maanyan menyebutnya Baluntang sedangkan orang Ngaju menamakannya Sapundu, keduanya memiliki bentuk dan fungsi yang hampir sama. Secara umum bagi orang dayak maanyan utamanya yang beragama kaharingan, mendirikan baluntang sangatlah penting. Karena upacara Buntang dimana baluntang menjadi objek utama Aruh (upacara) merupakan bagian penting dalam tahapan upacara  kematian. Upacara ini bertujuan mengangkat arwah orang yang meninggal dari alam kubur ke alam roh yang penuh kesempurnaan sekaligus menjadi simbol bakti, hormat, dan tanggung jawab keluarga dan warga terhadap mendiang.

Baluntang sendiri memiliki fungsi fisik menjadi tempat mengikat kerbau yang dikorbankan pada upacara buntang dan juga sebagai batur atau nisan. Untuk bentuk fisiknya berupa batang ulin (kayu besi) yang seperempatnya dipahat menyerupai wujud manusia. Setiap rupa patung ini menggambarkan keadaan mendiang semasa hidupnya.

Bila patung berupa orang berdiri dan memegang tongkat maka kemungkinan besar semasa hidup almarhum adalah wadian/balian. Bila patung memegang tombak dan mandau maka kemungkinan arwah adalah pejuang atau kesatria. sedangkan bila rupa patung sedang duduk di atas kursi maka orang yang diperlambangkan adalah pejabat seperti penghulu, pembakal atau mantir kepala adat.

Mengapa baluntang dapat menjadi penanda status social dikalangan masyarakat dayak maanyan, hal ini dikarenakan untuk mendirikan baluntang diperlukan biaya yang mahal. Andaikan saja ada rumah yang kecil namun didepannya terdapat banyak baluntang maka keluarga diruma itu bias dikatakan keluarga berada. Berbeda dengan saat ini dimana megah dan mewahnya rumah serta deretan mobil menjadi penanda status seseorang.

Upacaranya buntang sediri dapat berlangsung antara tiga hingga tujuh hari tergantung kemampuan penyelenggara. Meskipun besar biayanya, tetap harus dilaksanakan bahkan bisa saja satu baluntang dibangun untuk lebih dari satu leluhur, asalkan masih satu garis keturunan.

Sejak pencarian kayu, pembuatan, hingga berdirinya baluntang, banyak ritual pantangan, dan syarat yang harus dilakukan dan dipenuhi. Contohnnya saja pembuatan baluntang, sebelum mulai pekerjaannya, pemahat melakukan ritual menyembelih ayam jantan. Syarat lainya yaitu menyiapkan dua jenis beras, beras lungkung dan dan beras ketan dalam sangku, dilengkapi satu bungkus gula merah dan sebutir buah kelapa tua.

Jadi cukup jelas bahwa pemahat baluntang bukanlah sembarang orang, karena diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus untuk memahat baluntang. Hal ini menambah nilai seni, estetika serta nilai sejarah dari baluntang, itulah mengapa pada tahun 70an sangat banyak balutang warga yang hilang dicuri.

Saat ini keberadaan baluntang yang sudah berumur puluhan hingga ratusan tahun yang dalam kondisi bagus sudah cukup jarang. Namun sekarang mulai berdiri beberapa baluntang baru di daerah Barito, dimana sebagian besar suku dayak maanyan tinggal.

Senin, 18 Juni 2012

“NAHUR HAJAT”



            Dalam suatu prosesi ritual adat Dayak Maanyan, segala hal yang berkaitan dengan proses pola hidup masyarakat sangatlah kental dengan upacara adat begitu pula pada saat masyarakat setempat  mendapatkan rejeki dari Hiang  Piumung Jaya Pakuluwi (Yang Maha Esa). Biasanya sebelum memulai suatu kegiatan yang besar, masyarakat setempat sering bernasar jika kegiatan tersebut sukses maka mereka akan melaksanakan ritual ucapan syukur kepada Hiang Piumung Jaya Pakuluwi (Yang Maha Esa) atau biasa di sebut Nahur Hajat. Ritual ini dilakukan oleh para Wadian Bawo dan Dadas sebagai perantara doa yang mempunyai nasar.
            Nahur Hajat merupakan suatu ungkapan syukur akan suatu keberhasilan dan kesuksesan, dalam tarian ini juga diwarnai dengan atraksi wadian bulat yang mampu melipat –lipat badannya sebagai symbol kekuatan dan kebulatan tekat.

Penata Tari                                          : KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan)
Penata Musik                                     : KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan)
Penata Rias dan Kostum                     : KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan)
http://www.facebook.com/#!/groups/166974846672248/ komandan_maanyan@yahoo.com

PARAHARAK


            Dalam bahasa maanyan, paraharak mempuyai arti adalah mengikuti. Yang dimaksudkan adalah regenerasi dalam pelestarian budaya sudah dimulai sejak dini ,sehingga perkembangannya dapat berjalan secara brekelanjutan. Dari ketrampilan yang diturunkan dan diikuti oleh generasi ke generasi berikutnya.
            Sedangkan Tema Tarian yang diangkat adalah gambaran tentang bagaimana kecintaan anak-anak akan seni budayanya. Ana--anak ini menampilkan ragam –ragam tari dengan lincah mengikuti irama musik tradisional. Kepolosan dan kecerian anak-anak terpancar saat mengekspresikan jiwa seni mereka melewati ragam gerak tari yang dipelajarinya.
Penata Tari                              : KOMANDAN
Penata Musik                          : KOMANDAN
Penata Rias                             : KOMANDAN
Penata Busana                         : KOMANDAN
http://www.facebook.com/#!/groups/166974846672248/ komandan_maanyan@yahoo.com

“NEMPUK WUNGE TAUN”



            Tarian ini merupakan gambaran dari salah satu prosesi adat yang dilaksanakan oleh Walian dalam rangka membayar hajat / ucapan syukur atas segala hasil panen yang melimpah. Biasanya dilaksanakan setelah “Masi” atau masa panen sekitar bulan Juni hingga Agustus.
         “Irarami” atau ungkapan sukacita lebih dominan dalam prosesi ini, dengan tujuan menghibur masyarakat setempat pada umumnya dan pada khususnya ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atau yang disebut “Hiyang Piumung Jaya Pakuluwi”. Hal ini terlihat dengan adanya Walian Bulat serta perpaduan tarian Walian Bawo dan Walian Dadas.
Jadi, prosesi ritual Nempuk Wunge Taun inilah yang menjadi landasan kami untuk diangkat menjadi sebuah tarian dengan berdasarkan proses yang terjadi dan berkembang di Kabupaten Barito Timur tanpa meninggalkan kesliannya.   
http://www.facebook.com/#!/groups/166974846672248/ komandan_maanyan@yahoo.com

Minggu, 10 Juni 2012

SANGGAR SENI “KOMANDAN”



PROFIL
SANGGAR SENI “KOMANDAN”



            Sanggar Seni “KOMANDAN” (Komunitas Anak Dayak Maanyan) sudah berdiri selama 4 tahun, dibentuk pada tanggal 28 Agustus 2007 di Tamiang Layang. Sanggar ini beralamatkan di jl. Nansarunai no.61 RT.V Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.  

Selain menari pada Acara-acara adat perkawinan Suku Dayak Maanyan, Sanggar KOMANDAN sering di undang untuk tampil dalam acara – acara resmi kantor maupun perusahaan. Melalui pemerintah daerah pernah diminta mengisi acara Ulang Tahun Kota Singkawang, Peresmian Biofuel oleh menteri Energi di Perusahaan Adaro Kalimantan Selatan, Acara Tahun Baru keluarga besar Perusahaan Adaro dan Buma. Penampilan terbaru KOMANDAN adalah di Bontang, Kalimantan Timur
Mewakili Pemerintah daerah ke event-event tingkat Nasional bahkan Internasional seperti, pada Pesta Kesenian Bali tahun 2008,  Ke Sarawak Malaysia pada tahun 2008 dan 2009, ke Australia pada tahun 2009, dan di Istana Presiden dalam rangka HUT RI tahun 2009.


PPROFIL

1.      Nama Sanggar                          : KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan)

a.      Alamat                                : Jalan Nansarunai Rt 05 No. 61
b.      kelurahan                           : Tamiang Layang
c.       Kecamatan                         : Dusun Timur
d.      Kota                                    : Tamiang Layang
e.      Provinsi                              : Kalimantan Tengah
f.        KodePos                             : 73611
g.      Telp                                     : 085249928058
2.      Tahun Operasional                 : Dari tahun 2005 sampai dengan 2008 menggunakan
                                                           nama “RIWUT BORNEO” dan mulai 28 Agustus 2008
                                                           menggunakan nama “KOMANDAN” Komunitas Anak
                                                           Dayak Maanyan.    
 


SUSUNAN PENGURUS Sanggar Seni dan Budaya KOMANDAN

(Komunitas Anak Dayak Ma’anyan)


a.  Pembina                                                      : Drs. WARIA JONI SUTRISNO
                                                                            Dr. JIMY HUTAGALUNG
                                                                            FREDY DJALA
b.  Ketua                                                           : ALFIRDAUS
c.  Sekretaris                                                    : DEBBI LERIANTONI, A.md
d.  Bendahara                                                   : CHRISTY ADI TAMA
e.  Koor Sie Penelitian dan pengembangan budaya       : YOSA JEAN OMEGA
f.   Koor Sie Kerajinan dan Perlengkapan                        : BANTIP
g.  Koor Sie Humas                                                                    : ANDRIANTO
h.  Koor Sie Pengumpul Data Dokumentasi                           : PATRIANO JAYA MALEH, SS
i.   Koor Sie Pengembangan Minat dan Bakat                        : RAJA NAKALELU, ST
j.   Koor Sie Usaha Dana                                                            : KASUT


Prestasi yang diperoleh          :
1.      Tahun 2005
-     Penyaji terbaik tari pedalaman dalam Festival Borneo Banjarmasin
-     Juara 1 tari Pedalaman dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 2 tari pesisir dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur

2.      Tahun 2006
-     Juara 1 tari Pedalaman dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 2 tari pesisir dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur

3.      Tahun 2007
-     Juara Terbaik 3 tari pedalaman dan penata musik terbaik sekalimantan Tengah
-     Juara 1 festival Borneo dan penata Musik terbaik sekalimantan di Samarinda
-     Juara 1 tari Pedalaman dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 1 tari pesisir dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur

4.      Tahun 2008
-     Juara 1 Festival lomba seni FLS2N tingkat pelajar se Indonesia di Jogjakarta
-     Juara 2 Tari Pedalaman dan penata musik terbaik se kalimantan Tengah Festival Budaya Isen Mulang
-     Juara 2 Nasional pada Festival Kemilau Budaya Nusantara di Bandung
-     Menjadi Duta Indonesia pada acara Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) di Sabah dan Kinabalu Malaysia
-     Menjadi duta Kalimantan Tengah pada acara pesta kesenian Bali
-     Juara 1 tari Pedalaman dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 2 tari pesisir dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur

5.      Tahun 2009
-     Juara 2 tari Pedalaman dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 1 tari pesisir dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 1 se kalimantan Tengah pada  seleksi FLS2N di Palangka Raya
-     Juara Favorit tari Kreasi Berpasangan FLS2N tingkat nasional
-     Penari putra dan putri terbaik se kabupaten barito timur

6.      Tahun 2010
-     Juara 2 tari Pedalaman dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 2 tari pesisir dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Penari terbaik putra dan pemusik terbaik tingkat kabupaten berito timur

7.      Tahun 2011
-     Juara 1 tari Pedalaman dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 2 tari pesisir dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 1 tari pedalaman kategori anak tingkat kabupaten barito timur
-     Penari Terbaik Putra dan Putri sekabupaten barito timur
-     Pemain musik terbaik se kabupaten barito timur
-     Penata rias dan busana terbaik sekabupaten barito timur

8.      Tahun 2012
-     Juara 1 tari Pedalaman dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 2 tari pesisir dalam Festival Budaya se kabupaten barito timur
-     Juara 1 tari pedalaman kategori tari anak se kabupaten barito timur
-     Sebagai duta Indonesia pada acara HUT RI di Belanda.

9.      Tahun 2013
-     Juara Stand pameran terfavorit dalam rangka hari Jadi Kab Bartim ke 11 dan  Bartim Expo 2013.   

Tahun 2014 
-     Juara 1 tari pedalaman kategori tari anak se kabupaten barito timur
-     Juara 2 tari pedalaman kategori tari anak se kabupaten barito timur 
-     Penari Terbaik Putra dan Putri sekabupaten barito timur 
-     Pemain musik terbaik se kabupaten barito timur 
-     Penata rias dan busana terbaik sekabupaten barito timur

-   Mendapat Certificate of Appreciation dari Noble Foundation in recognition of its contribution on providing Dayak cultural art of the local heritage book "Getting to Know the Dayak Ma'anyan, Lawangan, Bakumpai, and Biaju"
(bo)
 
http://www.facebook.com/#!/groups/166974846672248/ komandan_maanyan@yahoo.com

..

Komunitas Anak Dayak Maanyan (KOMANDAN) jln. Nnsarunai RT.V dabung (depan RSUD Tamiang Layang), Kabupaten Barito Timur, contact personne : (ebbi)+6285249537058 PIN BB: 27011fe5 (Alfirdaus) +621351946584 e-mail komandan_maanyan@yahoo.com komandanmaanyan@gmail.com